Kamis, 26 Oktober 2017

Jokowi Harap 245 Proyek Infrastruktur Rampung di 2019

q=foto+infrastruktur&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj6hdKPpo7XAhWIMY8KHWgMCSAQ_AUICigB&biw=1366&bih=675#imgrc=AMgXFJG6jfAKlM:

liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎berharap 245 proyek infrastruktur pemerintah bisa selesai pada 2019. Oleh sebab itu, kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan proyek tersebut diharapkan segera diatasi.

‎Jokowi mengungkapkan, kendala dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia memang sulit untuk dihindari. Namun, pemerintah selalu membahas kendala-kendala tersebut melalui rapat terbatas agar bisa segera diselesaikan.

"Ya kita berharap seperti itu (selesai di 2019), tapi kan juga kendala-kendala di lapangan itu pasti ada. Kita juga enggak menutup itu ya. Ada yang pembebasannya satu, dua masih bermasalah sehingga kontruksi di lapangannya tidak bisa berjalan. Ya tapi setiap masalah selalu kita bicarakan dalam rapat terbatas," ujar dia di Silang Monas, Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Jokowi yang meninjau pameran foto pembangunan infrastruktur di Silang Monas menyatakan, dari foto-foto yang dipamerkan dapat terlihat jika capaian progres pembangunan infrastruktur. Ada yang sudah selesai, namun ada juga masih masih jauh dari kata rampung.

‎‎"Kan gini ini menunjukkan bahwa pengerjaan infrastuktur di lapangan ini sudah ada yang hampir selesai, ada yang proses masih 30 persen, ada yang 60 persen, ada yang 70 persen, ada yang sudah selesai. Ya ini ingin, hasil jepretan fotografer ini ingin kita tunjukkan, dan banyak sekali yang saya belum lihat," kata dia.

Meski demikian, banyaknya proyek infrastruktur yang dikerjakan pada masa pemerintahannya, lanjut Jokowi, menunjukkan jika pemerintah memang serius membangun negeri melalui ketersediaan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.

"Saya pikir saya sudah semuanya, ternyata separuh saya belum pernah, banyak yang belum saya, kita lihat. Baik waduk, beberapa waduk tadi saya belum lihat. Kemudian pelabuhan juga, airport yang kecil-kecil, kemudian jalan tol. Saya kira dengan menunjukkan progres, perkembangan pekerjaan infrastuktur kita, ini kita ingin membangkitkan sebuah optimisme bahwa progres itu betul-betul ada dan riil ada di lapangan," tandas dia.

Minggu, 30 April 2017

Ada ‘ketergesa-gesaan’ dalam proyek infrastruktur Indonesia

Ada ‘ketergesa-gesaan’ dalam proyek infrastruktur Indonesia

jokowiHak atas fotoADI WEDA / EPA
Image captionPresiden Joko Widodo meninjau proyek mass rapid transportation di Jakarta, pada 23 Februari 2017. Di bawah pemerintahannya, ada beragam proyek infrastruktur yang dijalankan, namun ada pula yang mandek.
Pekan ini Presiden Joko Widodo berencana akan menandatangani revisi peraturan presiden tentang percepatan proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi yang mengalihkan investor dari PT Adhi Karya ke PT Kereta Api Indonesia.
Penugasan PT Kereta Api Indonesia sebagai investor proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, tidak lepas dari masalah dana.
Disebutkan Budi, pemerintah ingin PT KAI mencari pinjaman dari lembaga keuangan sehingga proyek yang baru berjalan 12% sejak dimulai 2015 lalu itu bisa kembali berjalan.
Meski demikian, PT KAI tidak dilepas begitu saja tanpa bekal. Dalam revisi peraturan presiden, akan dimuat kewajiban pemerintah untuk mengucurkan penyertaan modal negara. Besarannya sekitar Rp5,6 triliun dari total biaya proyek yang mencapai Rp23 triliun.
Sebelumnya, pemerintah menugasi PT Adhi Karya sejak 2015 lalu, namun dibatalkan karena perusahaan itu malah mendapat penyertaan modal negara. Padahal, pemerintah ingin proyek-proyek di Jawa tidak murni menggunakan dana APBN.
"Sebenarnya negara ada dana, tapi kita ingin suatu usaha tertentu yang bisa di-financing dengan dana masyarakat, mengapa (dana pemerintah) mesti kita keluarkan? Kalau mau cepat, ambil dana APBN, selesai. Tapi kita harus pilih, dana untuk proyek mana yang kita berikan? Kalau tidak mampu, kita beri 25%, yang 75% dari masyarakat. Supaya dana APBN ini bisa dipakai untuk bikin bandara di Kalimantan, bikin kereta api di Sulawesi, bikin pelabuhan di Sumatera, dan lain sebagainya," papar Budi beberapa waktu lalu.
kereta, cinaHak atas fotoAFP/GETTY IMAGES
Image captionDua model menunjukkan miniatur kereta cepat buatan Cina dalam sebuah pameran di Jakarta, Agustus 2015 lalu. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan tahun lalu, namun proyek itu berhenti karena terkendala pembebasan lahan.

'Tergesa-gesa'

Fakta bahwa pemerintah mengalihkan investor setelah proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi berlangsung dua tahun, dipertanyakan Ketua Institut Studi Transportasi, Darmaningtyas.
Menurutnya, dalam perencanaan proyek besar, semestinya alokasi dana sudah disediakan.
"Mungkin tergesa-gesa ketika memutuskan. Saya kira ketika pemerintah menyetujui rencana itu, alokasi dananya sudah disediakan," kata Darmaningtyas.
Dia mencontohkan pembangunan jalur kereta di Cina dan di berbagai negara, pemerintah bertanggung jawab menyediakan dana.
"Di mana-mana swasta mencari untung, sementara kalau membangun infrastruktur itu adalah investasi besar yang belum tentu menguntungkan, kecuali infrastruktur yang sifatnya bisnis seperti jalan tol. Negara atau pemerintah harus makin kencang, kita tidak bisa berharap pada swasta," tuturnya.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mandek

Proyek lain yang mandek adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek tersebut berhenti karena ada sejumlah lahan yang belum bisa dibebaskan di kawasan Karawang dan Purwakarta.
Dana untuk membebaskan lahan itu diprediksi mencapai Rp2 triliun. Kebutuhan ini tidak masuk dalam hitungan awal bisnis konsorsium empat perusahaan negara, yakni PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT KAI, dan PT Perkebunan Nusantara.
Masalahnya, China Development Bank yang seharusnya menggelontorkan kredit sebesar Rp51 triliun dari total kebutuhan proyek Rp68 triliun, belum mau mengucurkan dana sampai semua lahan dibebaskan.
keretaHak atas fotoJUNI KRISWANTO / AFP
Image captionSebuah kereta melintasi rel yang kiri-kanannya dipenuhi pedagang di Surabaya, Jawa Timur, Februari 2017. Proyek infrastruktur di berbagai daerah, tak hanya di Jawa, diperkirakan membutuhkan Rp5.300 triliun hingga 2020.
Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai pilihan pembiayaan proyek, termasuk memanfaatkan dana APBN.
Pilihan itu, menurut Danang Parikesit, selaku Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia, seharusnya sedari awal diperhitungkan.
"Di mana-mana proyek perkeretapian itu didominasi pemerintah. Tinggal sekarang pilihannya mau rupiah murni atau melalui pinjaman luar negeri. Sangat mahal kalau biaya per kilometer menjadi beban masyarakat atau swasta," kata Danang.
Pendanaan dari pemerintah pun terbagi menjadi dua.
"Terletak pada keputusan pemerintah, apakah ingin mendanai belanja modalnya atau fokus ke subsidi operasi. Karena pada akhirnya dua pihak yang harus membayar, yaitu masyarakat dan pemerintah," tambah Danang.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menggencarkan pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk jalan trans Papua, pembangkit listrik di Kalimantan, dan kereta trans Sulawesi.
Untuk mewujudkan itu, Indonesia membutuhkan Rp 5.300 triliun hingga 2020 dan hanya 30% dari anggaran tersebut yang dapat dibiayai oleh APBN.

Sabtu, 26 Maret 2016

Konsumsi Rumah Tangga Topang Ekonomi AS


Liputan6.com, New York - Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Hal itu didukung dari belanja rumah tangga lebih kuat sehingga membantu dari ekspansi melambat akibat pelemahan ekonomi global.
Pertumbuhan ekonomi alami kenaikan 1,4 persen dari perkiraan sebelumnya 1 persen. Hal itu berdasarkan laporan Departemen Perdagangan pada akhir pekan ini. Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi mencapai dua persen.
Berdasarkan survei Bloomberg kepada 73 ekonom, pertumbuhan ekonomi hanya satu persen pada kuartal IV 2015. Pada 2015, ekonomi AS tumbuh 2,4 persen. Angka pertumbuhan kuartal IV ini tercermin dari biaya dihabiskan pada layanan terutama rekreasi dan transportasi.

Sementara itu, tingkat konsumsi rumah tangga menyumbang hampir 70 persen dari laju tahunan ekonomi naik 2,4 persen. Ada pun konsumsi pribadi mencapai 1,6 poin persentase pertumbuhan.
"Ini benar-benar konsumen Amerika Serikat yang memotori ekonomi global ke depan. Ada tekanan pada bisnis seiring dolar AS yang menguat, meningkatnya biaya tenaga kerja dan produksi yang melambat," ujar Ekonom PNC Financial Services Group Inc Gus Faucher.
Laporan itu juga menunjukkan kalau keuntungan perusahaan turun pada 2015, dan terendah dalam tujuh tahun. Laba sebelum pajak turun 7,8 persen, dan terbesar sejak kuartal I 2011.
Keuntungan di AS melemah 3,1 persen pada 2015. Hal beban dari produktivitas lemah, biaya tenaga kerja meningkat dan harga energi tertekan.
"Jika keuntungan tetap tertekan maka belanja modal dan perekrutan pegawai akan datang di bawah tekanan besar," kata Sam Bullard, Ekonom Wells Fargo Securities.
Meski demikian, penguatan pasar tenaga kerja mendukung stabil permintaan rumah tangga AS. Pengusaha menambahkan 242 ribu pekerja untuk Februari. Tingkat pengangguran bertahan di level terendah 4,9 persen. (Ahm/Ndw)

Kamis, 24 Maret 2016

1 april harga premium dan solar turun



Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah sepakat untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar setelah melakukan kajian rutin tiga bulanan.

Keputusan tersebut disepakati dalam rapat koordinasi terkait harga BBM dan LPG yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution, di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, serta Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang.

"Nanti 1 April kita akan keluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM untuk penetapan harga BBM untuk peride 1 April-30 Juni," kata Sudirman Said saat konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian.

Dirinya mengatakan, ada tiga faktor yang membentuk harga BBM turun yakni terkait harga minyak dunia, kurs rupiah, dan efisiensi dari mata rantai pasokan yang makin hari makin bagus.

"Kita tahu semua mata rantai kita makin hari makin baik, rupiah stabil, dan harga minyak makin turun. Itu logikanya akan turun," ujar dia.

Lebih jauh, terkait berapa besar penurunannya, dia menambahkan akan disimpulkan satu sampai dua hari ke depan. Namun dirinya memastikan penurunannya cukup signifikan.

Minggu, 20 Maret 2016

BEI Sumsel Optimistis Investor



INILAHCOM, Palembang - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Selatan optimistis pertumbuhan jumlah investor pasar modal akan signifikan pada 2016 karena periode Januari-Februari saja sudah tercatat sebanyak 800 orang.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumsel Early Saputra di Palembang, Jumat (18/3/2016), mengatakan jumlah 800 orang tersebut sudah menyamai jumlah investor baru sepanjang 2015 yang mencapai 874 orang.
"Ini baru dua bulan sudah 800 orang, artinya ada pertumbuhan sangat signifikan di tahun 2016 ini. Target BEI Sumsel mencetak setidaknya 7.000 investor baru," kata dia.
Ia tidak menyangkal bahwa pada tahun 2015 terdapat sejumlah faktor penghambat sehingga masyarakat kurang berminat di pasar modal terkait gonjang-ganjing ekonomi dunia.
Namun di tahun 2016, menurut Early, masa tersebut sudah berlalu karena sudah ada beberapa indikator perbaikan ekonomi di dalam negeri dan secara global.
"Tahun lalu memang sulit karena pasar memang belum bagus, tapi tahun ini mulai ada gairah. Pengusaha yang semula 'wait and see' mulai berani mengambil keputusan dan masyarakat mulai mau lagi melirik investasi di pasar modal," kata dia.
Saat ini nilai transaksi yang dihasilan investor pasar modal Sumsel (berdasarkan KTP) mencapai Rp20,2 miliar per hari pada Januari 2016, dan Rp26,67 miliar per hari pada Februari 2016 Untuk memanfaatkan momen itu, BEI fokus untuk membidik kalangan tenaga kerja muda dengan usia 26-30 tahun karena hingga kini masih mendominasi investor di pasar modal Tanah Air.
Berdasarkan data BEI terbaru per awal Februari 2016 diketahui bahwa jumlah investor berusia 26-30 tahun mencapai 4.573 orang, kemudian untuk usia di bawahnya yakni 21-25 tahun mencapai 2.187 orang, dan usia 17-20 tahun 853 orang.
Sedangkan usia 31-35 tahun berjumlah 1.745 orang, usia 36-40 2.705 orang, usia 41-45 tahun 1.719 orang, dan usia 46-50 tahun 1.425 orang. [jin]

- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2282106/bei-sumsel-optimistis-investor-tumbuh-signifikan#sthash.fchhjD27.dpuf

Jumat, 18 Maret 2016

Liputanaing - BI Rate Turun


Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan/BI Rate jadi 6,75 persen diperkirakan mengangkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan laju IHSG masih berpotensi menguat. Sentimen BI Rate menjadi pendorong utama laju IHSG. Akan tetapi, BI Rate itu akan berdampak terbatas untuk sejumlah saham.
"BI Rate turun berdampak negatif ke saham bank lantaran bank juga harus menurunkan suku bunga kreditnya," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (18/3/2016).
Lebih lanjut ia mengatakan, BI Rate turun dapat mengangkat saham otomotif dan properti. Dengan BI Rate turun diharapkan bank juga menurunkan suku bunga sehingga dapat mendorong konsumsi masyarakat untuk beli rumah dan mobil. Ditambah angsuran kredit juga susut.
Selain itu, Satrio menuturkan gerak bursa saham global dan harga minyak juga mempengaruhi laju IHSG. Dengan melihat kondisi itu, Satrio memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.869-4.900 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko melihat aksi jual pelaku pasar akibat tekanan volatilitas regional yang tertahan di atas level support harian 4.820. Hal itu dukung aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua.
Ia menambahkan, secara teknikal penutupan mingguan di atas 4.820 maka akan memberikan signal kalau tren IHSG positif dalam jangka pendek dan menengah. "IHSG akan berada di level support 4.820-4.770-4.590 dan resistance 4.925-5.000-5.100," kata dia.

Kamis, 17 Maret 2016

Dua Sentimen ini bayangi laju IHSG



Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis (17/3/2016). Sentimen harga minyak masih mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, koreksi IHSG yang terjadi akan dimanfaatkan investor untuk membeli saham. Namun demikian, dia mengatakan harga minyak masih menjadi perhatian pelaku pasar.
"‎Kondisi perekonomian yang stabil dapat kita jadikan acuan untuk memanfaatkan momentum koreksi sebagai peluang melakukan pembelian dengan tujuan investasi. IHSG hari ini berpotensi menguat," kata dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 4.801 dan resistance 4.915. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bakal bergerak pada support 4.815 dan resistance pada level 4.885.
Lanjar  mengatakan, kemarin bursa Asia tertekan seiring penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). ‎Hal itu seiring dengan review Bank Sentral AS terkait peningkatan suku bunga acuan. IHSG sendiri menguat 11,66 poin atau 0,24 persen ke 4861,44 pada perdagangan saham Rabu kemarin.‎
"Seluruh sektor mengalami penguatan kecuali sektor keuangan, konsumer dan trading. Investor terlihat menahan diri untuk kembali melakukan pembelian setelah terjadi koreksi kemarin karena sentimen bank sentral. Nilai tukar rupiah pun melemah membuat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 281,02 miliar," jelas dia.
William merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Amd/Ahm)